Bulan Juni 2015 ini tidak seperti biasanya saya mengalami terlambat datang bulan, saat itu jatuhnya udah lewat dua minggu yang mana biasanya saya tidak pernah mengalami keterlambatan datang bulan. Saya sudah melakukan tespek beberapa kali, dan semua hasilnya negatif. Saya dan suami selalu berharap dan menunggu hadirnya malaikat kecil dikeluarga kami ini. sampai akhirnya kita memutuskan untuk periksakan keterlambatan haid saya ini, apakah karena saya hamil atau memang ada gangguan hormonal, semuanya sudah kita pasrahkan Kepada Alloh SWT apapun nanti hasilnya, karena saya sempat baca-baca diinternet banyak yang mengalami tespek negatif, tapi sebenarnya dia sedang hamil, dan sayapun dapet cerita dari salah satu kerabat, klo temennya dia ada yang mengalami hal yang serupa. tapi dalam hati selalu berharap klo saya ini memang sedang hamil. hehehe :)
Malam itu, saya pikir adalah awal dari kebahagiaan untuk keluarga kami. Malam itu tepatnya tanggal 15 juni 2015 sekitar jam 21.00 WIB. Saya dan suami tiba disalah satu RS swasta di daerah Jakarta Selatan, saat itu saya mendaftarkan untuk konsul dengan dokter obgyn dan ginekology. saya dapet nomor antrian terakhir, saat itu diruangan ada seorang perawat, bidan dan dokter obgyn dan ginekologynya. saya diperiksa tekanan darah, berat badan. setelah itu dokter menanyakan keluhan saya. saya menceritakan kalau saya sekarang terlambat datang bulan sudah dua minggu lebih, akhirnya dokter meminta saya untuk berbaring dan beliau memeriksa perut dan langsung melakukan USG Abdominal.
Tiba-tiba dokter itu bilang, Selamat ibunya hamil dan dokternya menunjukkan hasil usgnya dan memberitahukan klo kantung janinnya sudah ada. suami saya yang tadinya duduk langsung bangkit dan mendekati dokternya. saya masih belum percaya, tapi sumpah dalam hati seneeeengggg banget. saya meyakinkan lagi dokternya, benarkah saya hamil dok? karena saya tespek beberapa kali negatif terus. dokternya dengan enteng bilangnya, klo tespek itu suka tidak akurat dan dokternya dengan percaya dan meyakinkan kalo saya benar-benar sedang hamil minggu ke 6. sumpah, rasanya pengen teriak dan bilang Alhamdulillah yang kencang karena yang kami tunggu selama ini akhirnya datang juga.
Dokter memberikan wejangan-wejangan apa yang tidak boleh dimakan, dan karena beberapa hari lagi akan datang Puasa Ramadhan yang kita tunggu-tunggu juga, dokter menyarankan saya untuk tidak berpuasa dulu, karena janin masih membutuhkan asupan makanan yang bagus. dan saya pun keluar ruangan praktek dokter itu dengan riang dan bahagia, saya langsung menelepon mama saya, suami saya langsung menelepon ibu. dan mereka sangat senang dan bahagia mendengarkan kabar ini. karena ini merupakan cucu pertama buat mereka, karena saya dan suami kebetulan anak pertama.
Malam itu, kita tidak langsung pulang ke rumah. kita makan dulu diluar sekalian merayakan kebahagiaan ini. (senangnya kalo inget saat itu) saya merasakan diberikan nikmat yang sangat luar biasa untuk menyambut Ramadhan ini. setibanya dirumah, ibu dan adenya suami saya sudah menunggu-nunggu. dan kami ceritakan semuanya, mereka memberikan selamat kepada kami dan terlihat sangat bahagia. :) tapi saat itu entah kenapa tiba-tiba saya bilang, jangan dibilang ke orang-orang dulu, karena saya belum yakin klo tespek saya masih negatif.
Tapi suami dan ibu mertua bilang, semakin banyak orang tau, semakin banyak doa yang keluar dari mulut mereka. saat itu ibu langsung memberitahukan kepada sodara-sodaranya dan teman-temannya. Besok paginya pas suami saya mau berangkat kerja, seperti biasa saya menemani kebawah sampai dengan suami saya berangkat. saat suami saya pamit kepada ibu yang saat itu sedang memasak, ibu tiba-tiba memeluk suami saya dan terlihat bahagia banget(saya baru melihat ibu mertua sebahagia pagi itu ). sambil bilang ibu bahagia banget, udah mau punya cucu dari mas dan teteh dan ibu masih diberikan kesempatan buat berpuasa lagi... (klo inget pagi itu, saya suka termehek-mehek #lebay. hehehe)
Setelah mengetahui saya hamil, ibu mertua lebih protektif terhadap saya, saya ga boleh cape, mau apa harus bilang (istilahnya dimanja banget :) ). saya sangat dijaga oleh suami dan ibu mertua saya, setiap solat dan berdoa pasti bawaannya senang, bahagia, ga nyangka sampai saking senangnya suka sampai menangis. dan selalu mendoakan yang terbaik untuk janin yang ada dirahimku itu. hari-hari yang saya lewati sangat indah rasanya (Subhanallah, Walhamdulillah, Walailahailallahuwal Akbar) dzikir itu tidak pernah terhenti dari mulut ini.
Puasa yang kita tunggu-tunggupun tiba, dan saya dengan niat yang ikhlas dan niat yang baik berpuasa, bukan karena tidak mendengar dokter, karena saya yakin janin saya akan sehat-sehat saja klo diajak puasa yang penting saat sahur dan berbuka puasanya saya memakan-makanan yang bergizi. karena saya klo tidak puasapun makannya tetap sama dua kali, jadi saya pikir, puasa hanya memindahkan jadwal makan saya.
Alhamdulillah... puasa saya lancar sampe lima hari, dan pada hari senin. perut saya rasnaya mulas yang semulas2nya dan saya belum pernah mengalami mulas seperti ini, dan bak terasa sakit. saya coba googling diinternet, cari penyebab mules itu. dari info yang saya dapat saya merasa aga lega, karena semua ibu hamil muda mengalami hal yang sama. tapi semakin lama mulesnya semakin sakit, dan ibu mertua takut ada apa2. akhirnya sore, sepulang suami kerja kita ke bidan dekat rumah untuk memeriksakan ada apa dengan kandungan saya.
Bidannya kurang ramah, ( mungkin karena dia sedang hamil juga jadi moody hehehe... ) seperti biasa saya diperiksa tensi darah dan ditimbang berat badan. bidan langsung nanya apa keluhan saya, saya ceritakan keluhan saya dan menceritakan klo saya sudah hamil 6 minggu. bidannya meminta untuk usg untuk melihat kenapa2nya. akhirnya saya diusg abdominal dibidan itu, dan alangkah terkejutnya saya ketika bidan bilang kalo dari hasil usgnya tidak ada tanda kehamilan dan tidak ada kantung janin yang dokter obgyn dan ginekologynya bilang. saya streess sesetreees2nya mendengar penjelasan bidan. malah bidannya bilang kalo nanti keluar darah, langsung dateng ke dokter yang mendiagnosa saya hamil aja. karena bidannya hanya mengira klo saya hanya mengalami haid yang tertunda. :((
Saat itu saya benar-benar kesal dan marah sama bidan itu, tapi dari sana saya menjadi takut dan berpikir apa yang disampaikan bidan itu benar. suami dan ibu mertua juga ikut kesel dan ngatain bidan itu. akhirnya daripada menunggu tanggal kontrol yang sudah ditentukan dokter, suami dan ibu mertua mengajak kontrol ulang ke dokter sebelumnya setelah buka puasa. kebetulan hari itu ada praktek dokternya.
Sesampainya di RS, dokternya nanya kenapa udah dateng lagi, karena baru minggu kemaren saya kontrol?. seperti biasa saya diperiksa tensi darah dan berat badan terlebih dahulu sebelum menjelaskan keluhan saya. pas saya cerita,kalo saya mules dan sakit bak dokter langsung menanyakan kepada saya. "puasa ya?" tanyanya.. saya cuma bisa tersenyum sambil bilang iya. dokternya langsung marahin saya dan meminta untuk usg lagi. dengan santai dan meyakinkannya dokternya bilang, ga kenapa-napa, ini cuma dehidrasi. dan diceramahinlah saya. sampe dokternya bilang "ibu itu harusnya bersyukur dan dijaga kehamilannya, banyak pasien saya yang pengen hamil tapi saya bisa apa? disuruh jangan puasa dulu ko bandel, inikan buat janinn ibu juga". dari sana saya ngerasa bersalah banget sama janin yang ada dalam rahim aq.
Besoknya saya tidak berpuasa karena niat untuk menyelamatkan janin saya, dan benar hari itu mulesnya benar-benar hilang. besoknyapun saya tidak berpuasa lagi, dan alhamdulillah tidak mengalami mules-mules seperti yang dirasakan waktu hari senin itu. tapi alangah terkejutnya pada saat sore-sore, saya bak dan ada darah segar di celana dalam saya..
saya tidak langsung memberitahu ibu mertua, saya langsung ngabarin suami saya yang kebetulan malam itu tidak bisa buka puasa dirumah karena ada acara perpisahan teman kantornya. suami saya meminta saya agar tenang dan banyak berdoa dan jangan banyak bergerak. saya mengikuti apa yang diminta suami dan saya meminta suami untuk membelikan tespek lagi.
Saat itu, hati saya deg-degan. takut terjadi apa2.. semakin lama, darahnya semakin banyak. dan saya mulai panik. saya coba tanya-tanya teman saya yang sedang hamil. saat itu saya konsultasi dengan teman SMA saya namanya sarah. kondisi yang saya alami hampir sama dengan yang sarah alami juga. cuma bedanya walaupun pendarahan sarah tespeknya sudah positif. saya benar-benar stress saat itu, setiap saya bak darahnya banyak sekali dan darahnya itu tidak seperti darah haid yang selama ini saya alami, darahnya segar begitu.
Setibanya suami dirumah sekitar jam 2-.30WIB, saya langsung menangis sejadi-jadinya yang sebelumnya saya tahan karena saya takut. dan saya memperlihatkan darahnya kepada suami saya. suami saya juga tidak langsung cerita sama ibu, tapi dia cari-cari informasi dari internet. dan dari pencarian info itu, suami saya menenangkan dan bilang kalo itu darah penanda kehamilan. tapi saya tetap saja khawatir, saya berpikir ini darah apa kira2? darah haidkah? darah kegugurankah? atau darah petanda kehamilan???
Besoknya pas sahur, saya bak dan saya coba tespek lagi. saat itu saya benar-benar hancur, karena hasil tespeknya masih negatif juga, padahl usia kandungan saya sudah masuk minggu ke 7 mau ke 8. saya tidak mau turun kebawah untuk sahur. saya hanya menangis dikamar. saya takut kalo saya keguguran atau saya haid... pada saat sahur itu suami saya menceritakan semuanya kepada ibu dan adenya kondisi saya yang mengalami pendarahan dari tadi sore.
Pagi itu saya tidak mengantar suami kebawah untuk pergi bekerja, saya hanya ingin nangis dan tidur dikamar saja rasanya. sekitar jam 07.30 Wib ibu dateng ke kamar saya dan menanyakan kondisi saya. saya bilang darahnya semakin banyak. sambil menangis... #lebay. hehehe... saat itu langsung ibu mengajak saya untuk segera konstrol ke dokter lain, takutnya ada apa-apa. akhirnya saya dan ibu cari dokter obgyn dan ginekology di RS lain yang praktek pagi itu.
Sampailah kita di sebuah Rumah sakit, sebut saja namanya RS ASRI didaerah duren tiga. saat itu saya bertemu dengan dokter perempuan muda yang sangat baik namanya dr. Ika Sri Purnamaningsih SpOG. saya ceritakan semua kronologis dan keluhan saya dan saya memperlihatkan hasil tespek terakhir saya. akhirnya dokternya meminta saya untuk melakukan USG transvaginal (Just Info: menurut dokternya klo kehamilan dibawah 10 minggu seharusnya pemeriksaan usg yang dilakukannya dengan transvaginal bukan abdominal) karena dengan transvaginal ini lebih jelas terlihat rahim, sel tlur dan lain-lain.
dan alangkah syok dan terkejut saat dokter sambil memeriksa beliau menjelaskan kalo dalam rahim saya tidak ada kantung janin maupun janin. tapi tidak hanya itu, dokternya memperlihatkan sambil menjelaskan "kita lihat, takutnya ada kehamilan diluar kandungan"dia mengarahkan kebagian ovarium saya. dan ternyata tidak ada juga, sekaligus memeriksa takutnya ada kista dllnya. malah dokternya menjelaskan klo ovarium saya bagus, sel telurnya banyak yang siap dibuahi.
dari sana diambil kesimpulan klo saya memang tidak hamil dan darah yang keluar ini hanyalah darah haid yang tertunda sangat lama, dan dokternyapun mengatakan pasti keluar darah akan banyak. dengan semua penjelasan dokternya saya lebih percaya dan memang saya melihat dengan jelas isi dalam rahim dll pada tubuh saya.
Diperjalanan pulang suami saya menanyakan bagaimana hasilnya, dan saya menceritakan kalo ternyata saya tidak sedang hamil, :(
semuanya tidak ada yang tidak kecewa dan sedih. karena kita semua sudah bagahia sekali pada saat dokter senior di salah satu RS swasta daerah jaksel bilang saya hamil. :(
saya menangis ga henti-henti, karena merasa kesal, dan saya rasa saya sudah mengecewakan suami, mama, papa, ibu dan semua keluarga saya yang sudah sangat menantikan malaikat kecil itu. :(
Tapi Akhirnya saya bisa bangkit dan mencoba untuk share kepada teman-teman semua, supaya jangan terlalu percaya sama orang. dokter senior itu manusia yang mungkin salah, sekarang saya pikir untuk kedepannya jangan terlalu senang berhebih dahulu, apabila kita dinyatakan hamil oleh seorang dokter. minimal kita konsulkan dengan tiga dokter yang berbeda terlebih dahulu. dan sebaiknya tidak usah dishare telebih dahulu kepada orang-orang sampai kehamilan kita benar-benar kelihatan.
Dan sekarang saya baru sadar ternyata Alloh belum mempercayakan kehadiran malaikat kecil didalam keluarga kami saat ini, semoga semua kesedihan, kekecewaan saat ini bisa menjadi penghapus semua dosa-dosa kami, dan Alloh mempersiapkan mental kita lebih kuat sebelum dikasih titipan itu.