Kamis, 10 September 2015

Surat Untuk Suamiku

Beberapa hari lagi kita akan anniversary yang pertama sayang... waktu terasa begitu cepat yang kita lalui bersama ini, ada banyak hal yang aku dapat dari seorang engkau suamiku. Selama satu tahun ini aku diajarkan banyak pelajaran sangat berharga dalam hidupku ini, aku mulai tahu bagaimana caranya harus mengalah, karena selama ini aku termasuk orang yang selalu ingin diprioritaskan, didengarkan dan tidak mau mengalah. selain itu aku belajar apa yang namanya sabar, karena ternyata pernikahan itu tidak seindah yang aku bayangkan sebelumnya. ternyata dalam awal pernikahan, banyak sekali cobaan datang menghampiri kita yang tidak mungkin aku share disini.

Tapi dengan semua masalah yang sudah kita lewati itu, semoga kita bisa menjadikan manusia yang lebih dewasa dan bersabar, yang pastinya semoga dengan semua masalah yang datang ini bisa lebih menguatkan cinta kita berdua sayang dan kita bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah.. Amiiinn.

Sebenarnya ada beberapa hal yang aku kurang suka dari kebiasaan kamu sayang.. tapi semua itu hilang ketika kamu memeluk aku dengan mesra, aku rasa semua beban dan kekesalan aku selama ini hilang begitu saja, karena aku merasa kamu sangat mencintai aku.. terimakasih banyak ya sayang sudah membuat aku sangat merasa berarti buat hidup kamu.

Aku tahu manusia tidak ada yang sempurna, tapi menurut aku, kamu merupakan orang yang paling sempurna yang sudah mengisi hari-hari aku sayang.. terima kasih untuk semuanya ya sayang... semoga kita akan tetap rukun, harmonis dan romantis supaya hari-hari yang kita lewati akan menjadi lebih indah.

Sayang dalam satu tahun pernikahan ini bolehkah aku meminta sesuatu dari kamu? aku ingin sekali tinggal berdua sama kamu sayang, aku ingin belajar hidup mandiri. selama ini aku tidak bisa melayani kau seutuhnya, aku tidak bisa memasakan masakan untuk kamu, karena ada ibu yang masakannya pasti lebih enak dibanding aku. aku tidak bisa dengan bebas mengurus kamu, karena ada ibu yang lebih tahu dan memahami kamu. kalau terus begini aku takutnya menjadi istri yang berdosa sayang. 

Aku sangat berharap bisa meniti pernikahan dari nol, aku sangat ini bisa bangun pagi, menyiapkan semua keperluan kamu sebelum kamu bekerja. tidak seperti sekarang, aku tidak melakukan apa yang menjadi seharusnya istri lakukan untuk suaminya sayang...

Saat ini aku hanya meminta itu dulu sayang, semoga dengan sudah hidup mandiri, tidak ikut tinggal dirumah orang tua kamu kita segera diberikan keturunan Amiiinn...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar