Rabu, 29 April 2009

manfaat kedelai

SIAPA tak kenal kedelai? Salah satu jenis kacang-kacangan ini terkenal kaya akan sumber gizi terutama protein nabati, memiliki rasa enak, mudah dicerna, dan potensial menyehatkan. Uniknya lagi, kedelai ternyata mengandung salah satu zat aktif fitoestrogen yang disebut isoflavon. Khasiat isoflavon ini menyerupai hormon estrogen.

Dengan mengkonsumsi isoflavon secara rutin, dapat meningkatkan kekenyalan kulit, lho, sehingga dapat mengurangi kerutan di wajah dan mengurangi efek penuaan dini. Menurut dr. Deby Susanti Vinski, ahli kecantikan dan anti-aging lulusan Perancis, isoflavon punya fakta sebagai berikut:
1. Menjaga keseimbangan hormon.
2. Berfungsi sebagai antioksidan, sehingga berpengaruh pada peningkatan kelembapan kulit
3. Dapat ditemukan pada tumbuhan dan kacang-kacangan, namun

paling tinggi ditemukan dalam kacang kedelai

Lalu bagaimana isoflavon dapat mempengaruhi kecantikan kulit? Berdasarkan penelitian tahun 2005, dari 26 wanita berusia 30-40 tahun, setelah mengkonsumsi isoflavon selama 3 bulan, terbukti kulitnya menjadi lebih kenyal.

Menurut dr. Deby, hal ini sekaligus membuktikan isoflavon memiliki zat yang mampu mengurangi kerutan pada kulit dan merangsang pembentukan kolagen, selain itu:
1. Isoflavon tak hanya mampu menjaga kecantikan kulit saja, tapi juga mampu memperbaiki metabolisme lemak, sekaligus mengontrol berat badan.
2. Bila kulit dan tubuh adalah kecantikan fisik luar yang dapat dirawat oleh isoflavon, kecantikan tubuh dalam pun sanggup dirawat oleh isoflavon.
3. Pada saat terjadi menopause, hormon estrogen berkurang dan tak lagi di produksi tubuh. Sehingga, kerap timbul masalah seperti sulit tidur dan kulit keriput. Kemiripan sifat isoflavon dengan hormon estrogen membuat zat ini begitu hebat dan mampu menghambat laju penuaan dini.
4. Untuk itu, segera konsumsi makanan mengandung isoflavon agar cantik luar dalam. Dan pilihlah produk kedelai yang mengandung cukup isoflavon. Dari hasil penelitian, tepung kedelai merupakan produk olahan kedelai yang paling banyak mengandung khasiat isoflavon.

Nah, mengonsumsi isoflavon kedelai terbukti aman dan bisa memperbaiki kualitas kulit serta penampilan tetap awet muda. Tak heran bila kaum wanita disarankan mengkonsumsi kedelai dan produknya, serta diet mengandung fitoestrogen untuk menghambat penuaan dini. Mengkonsumsi susu kedelai, diharapkan dapat menjadi cara alternatif alami penghambat penuaan kulit.

Selasa, 28 April 2009

hidup itu realita yang harus di jalani

sebagai manusia biasa terkadang kita tidak mengerti apa sebenarnya makna hidup ini?
terkadang kita hanya ingin hidup berjalan sesuai dengan keinginan kita... tapi bukan hidup namanya kalau tidak ada rintangan yang harus dilewati, karena dengan rintangan itu kita akan semakin tau apa arti hidup seutuhnya....
so.... APAKAH HIDUP ITU????
  • hidup adalah untaian dari perjuangan, hidup adalah bercucuran keringat, sakitnya tulang belulang, lelahnya badan, sayupnya mata dan teririsnya hati.
  • hidup adalah pergantian rasa bahagia dengan sedih, rasa duka dengan bahagia, tak pernah hidupberhenti dalam satu titik dalam kehidupan.
cobalah berkata bahwa hidup adalah perubahan dan perjuangan.
bila ingin hidup tenang dan tentram jadilah mayat hidup.
lahir keduania disambut adzan kesucian dan mengarungi kehidupan untuk berjihad, yang kemudian akan membuahkan madu syahid.

segala sesuatu ada waktunya, apa yang tercipta merupakan jawaban dari putaran waktu yang Alloh sediakan buat kita. emosi, ego, luapan tawa, tetes air mata, impian, semua lebur jadi satu, menjadi sebuah pengakuan yang penuh arti buat perjalanan kita.
mungkin terasa sederhana, namun ini sisi hidup kita yang pernah kita alami, semua penuh arti....
baik ataupun buruk, hidup kita penuh arti....
semua yang kita lewati sampai hari ini ada karena CINTA, KASIH, KARUNIA ALLOH SWT...
nikmati hidup apa adanya, karena semua berawal dari sana, yakin segala sesuatu ada waktunya dan terjadi tepata pada waktunya da akhirnya kita kan tersenyum sambil berkata... "SELAMAT PAGI DUNIA".


Senin, 20 April 2009

Listeria monocytogenes

Listeria monocytogenes

Listeria monocytogenes bukan merupakan hal yang baru lagi. Sejak 1911, para ilmuwan menemukan bahwa bakteri tersebut menginfeksi hewan. Pada tahun 1929 muncul kasus pertama pada manusia. Awalnya, banyak pihak yang berpendapat bahwa hewan ternak menularkan Listeria monocytogenes kepada para petani, tetapi ketika muncul kasus di kota, departemen kesehatan masyarakat menyadari bahwa kontak dengan hewan bukanlah satu-satunya penyebab penyebaran Listeria monocytogenes.

· Karakteristik umum

Bakteri ini merupakan bakteri Gram-positif, dan motil/bergerak dengan menggunakan flagella. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 1-10% manusia mungkin memiliki L. monocytogenes di dalam ususnya. Bakteri ini telah ditemukan pada setidaknya 37 spesies mamalia, baik hewan piaraan maupun hewan liar, serta pada setidaknya 17 spesies burung, dan mungkin pada beberapa spesies ikan dan kerang. Bakteri ini dapat diisolasi dari tanah, silage (pakan ternak yang dibuat dari daun-daunan hijau yang diawetkan dengan fermentasi), dan sumber-sumber alami lainnya. Sebagai bakteri yang tidak membentuk spora, L. monocytogenes sangat kuat dan tahan terhadap efek mematikan dari pembekuan, pengeringan, dan pemanasan. Sebagian besar L. monocytogenes bersifat patogen pada tingkat tertentu.

  • Morfologi

Secara mikroskopis, L. monocytogenes nampak kecil, tergolong bakteri Gram positif, berbentuk seperti tangkai yang kadang-kadang membentuk rantai pendek. Sekilas memang bakteri ini nampak coccus, sehingga kadang orang mengira bakteri ini streptococcus. Flagel akan dibentuk pada suhu kamar tetapi bukan pada 37°C. Aktivitas hemolitik pada darah digunakan sebagai indikator yang membedakan Listeria monocytogenes dengan spesies Listeria yang lain, tetapi ini bukan kriteria yang pasti dalam klasifikasi.

  • Klasifikasi

Kingdom : Bacteria

Phyllum : Firmicutes

Classis : Bacilli

Ordo : Bacillales

Familia : Listeriaceae

Genus : Listeria

Species : Listeria monocytogenes

  • Penyakit yang timbul karena bakteri Listeria monocytogeneses

Listeriosis adalah suatu infeksi oleh bakteri Listeria monocytogenes yang didapat sebelum lahir atau selama persalinan (dari ibu) atau sesudah lahir (di rumah sakit). Janin, bayi baru lahir dan ibu hamil sangat rentan terhadap bakteri ini. Listeriosis pada ibu hamil yang terjadi pada awal kehamilan biasanya menyebabkan keguguran. Bakteri ini bisa melewati plasenta (ari-ari). Listeriosis pada akhir kehamilan bisa menyebabkan kelahiran mati atau kematian bayi dalam beberapa jam setelah lahir. Sekitar 50% janin yang terinfeksi pada akhir kehamilan akan meninggal. Selain itu, penyakit ini juga umum dijumpai pada hewan pemamah biak dan mungkin juga menjangkiti babi, anjing, kucing, beberapa binatang buas. Encephalitis (penyakit otak) adalah bentuk yang paling umum dari penyakit pada binatang pemamah biak. Pada binatang muda, dapat terjadi peradangan pada organ dalam. Peradangan pada janin via plasenta sering mengakibatkan keguguran pada domba, kambing, dan lembu.

  • Penyebaran

Listeria monocytogenes tersebar di alam dan biasanya dibawa oleh aneka jenis binatang peliharaan maupun liar. Daging mentah, susu tanpa pasteurisasi, buah maupun sayur mentah dapat tercemar bakteri ini. Manusia bisa terkena Listeriosis dari makanan serta kontak dengan binatang yang terjangkit oleh bakteri Listeria. Bayi mungkin lahir dengan terjangkit bakteri ini jika ibunya makan makanan tercemar selama hamil. Hewan ternak mungkin terjangkit bakteri saat mencerna tumbuh-tumbuhan maupun berinteraksi dengan tanah yang mengandung bakteri L. monocytogenes.

  • Penyebab

Bakteri Listeria monocytogenes. Bakteri ini biasanya ditemukan pada hewan liar, hewan peliharaan, tanah dan air. Pada manusia, bakteri ini seringkali menyebabkan septikemia atau meningitis. Janin, bayi baru lahir dan ibu hamil sangat rentan terhadap bakteri ini.
Listeriosis pada ibu hamil yang terjadi pada awal kehamilan biasanya menyebabkan keguguran. Bakteri ini bisa melewati plasenta (ari-ari) Listeriosis pada akhir kehamilan bisa menyebabkan kelahiran mati atau kematian bayi dalam beberapa jam setelah lahir. Sekitar 50% janin yang terinfeksi pada akhir kehamilan akan meninggal.
Listeriosis biasanya ditularkan melalui makanan, yaitu produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi atau sayuran mentah yang terkontaminasi oleh bakteri Listeria

  • Penularan

Listeriosis biasanya ditularkan melalui makanan, yaitu produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi atau sayuran mentah yang terkontaminasi oleh bakteri Listeria. Infeksi dapat terjadi di dalam kandungan (melalui plasenta. ke janin atau melalui jalan lahir). Wabah yang terjadi di bangsal adalah akibat terjadinya infeksi silang diantara sesama bayi baru lahir. Selain itu dapat terjadi infeksi tranplasental yang menyebabkan timbulnya gejala infeksi berat seperti peumonia, sepsis, abses milier dan abses hati. Koloni kuman ini dapat dijumpai di hidung, tenggorokan, mekonium, darah dan air seni.

Penyakit karena pangan ( foodborne diseases ), atau dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai keracunan makanan, dapat disebabkan adanya patogen (virus, bakteri, protozoa, cacing) maupun bahan kimia (residu pestisida, logam berat, bahan tambahan ilegal, mikotoksin dan sebagainya). Meskipun di Indonesia kita tidak tahu persis magnitut dari kasus-kasus penyakit asal pangan, akan tetapi mengingat pangan dikonsumsi paling tidak 3 kali sehari, maka pangan adalah bahan yang kontak dengan tubuh paling sering dan dapat diperkirakan kasus-kasus keracunan yang terpublikasi (umumnya di surat kabar) merupakan fenomena puncak gunung es saja. Apakah yang menjadi penyebab utama penyakit asal pangan di Indonesia? Patogen atau Senyawa kimiakah? Hal ini juga tampaknya sukar dijawab karena data lengkapnya belum tersedia. Akan tetapi, mengingat di negara-negara maju dengan tingkat sanitasi tinggi pun melaporkan bahwa patogen adalah penyebab utama kasus-kasus penyakit asal pangan, maka cukup aman untuk mengasumsikan bahwa kemungkinan besar kasus-kasus penyakit asal pangan di Indonesia juga didominasi oleh patogen asal pangan (foodborne pathogen)

Penyakit yang ditimbulkan oleh makanan-makanan yang tercemar oleh patogen tersebut umumnya ditandai dengan terganggunya fungsi-fungsi saluran pencernaan. Gejala yang paling lazim muncul adalah diare. Di negara ini, barangkali banyak kasus-kasus diare ringan yang tidak dilaporkan. Bahkan kadang-kadang oleh sekelompok masyarakat diare seringkali tidak dianggap sebagai penyakit. Diare pada anak-anak, misalnya, secara tradisional kadang-kadang diartikan masyarakat sebagai “tanda-tanda” si anak mau tumbuh dan sebagainya. Padahal kita mengetahui bahwa kasus-kasus diare juga dapat bersifat fatal, seperti misalnya pada kasus-kasus kolera. Oleh karenanya, penulis mencantumkan “hanya” dalam tanda kutip karena diare sebenarnya tidak dapat dipandang sebelah mata. Diare yang berlebihan akan menguras cairan tubuh, dan beberapa diantaranya diikuti dengan sekuelae atau gejala ikutan lainnya yang dapat berakibat fatal. Selain itu beberapa patogen mengakibatkan penyakit di organ tubuh lain disamping saluran pencernaan. Gagal ginjal, keguguran kandungan, bayi lahir mati ( stillbirth ), dan lain-lainnya ternyata dapat disebabkan oleh patogen asal pangan.

Secara umum penyakit-penyakit karena patogen asal pangan dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu infeksi dan intoksikasi . Infeksi adalah penyakit asal pangan yang paling banyak diketahui dan telah lama dipelajari. Infeksi terjadi karena masuknya patogen hidup seperti virus, bakteri, protozoa, cacing melalui bahan pangan. Patogen yang berhasil bertahan melalui asam lambung dan mencapai usus akan berusaha untuk memulai komunitas barunya dengan berbagai mekanisme yang dimiliki oleh masing-masing patogen tersebut. Beberapa bakteri sebenarnya tidak tahan dengan pH lambung, akan tetapi jika terdapat dalam jumlah besar pada makanan atau terlindung oleh kandungan lemak yang tinggi pada makanan, maka sebagian dari bakteri yang berhasil mencapai usus akan berusaha hidup, dan pada saat yang bersamaan mengganggu kesehatan inang (manusia) yang ditumpanginya dengan berbagai cara.

Jika virus masuk ke dalam tubuh , virus tersebut akan mengintegrasikan materi genetiknya ke dalam sel manusia dan jika berhasil mengekspresikan gen, membuat cukup kopi, serta selubung protein, maka virus dapat memperbanyak diri dan melumpuhkan sel manusia yang ditumpanginya. Virus polio, misalnya, lazim ditemukan dalam susu mentah dan banyak menyebabkan penyakit sebelum konsep pasteurisasi dikenal. Virus asal pangan yang paling dominan di negara-negara maju adalah virus Norwalk-like yang menyebabkan penyakit melalui konsumsi salad. Makanan sayur mentah mentah, misalnya, sangat rawan terhadap cemaran virus ini.

Bakteri umumnya berusaha menempel pada usus dan memperbanyak diri pada usus sebelum mengganggu sistem saluran usus. Sebagian bakteri diketahui menempel melalui fimbriae spesifik pada usus manusia (dan juga hewan) dan keberadaanya pada daerah usus dapat mengganggu sistem pencernaan. Hal ini dilaporkan terjadi pada bakteri-bakteri yang tergolong dalam kelompok Escherichia coli Enteropatogenik. Beberapa bakteri mengganggu sistem absorpsi cairan dalam usus melalui toksin yang dibentuknya di dalam saluran usus. Fenomena ini disebut toksoinfeksi dan terjadi pada kasus kasus diare oleh Escherichia coli Enterotoksigenik (ECET) maupun kolera oleh Vibrio cholerae. Salah satu toksin ECET dan toksin kolera bahkan memiliki kesamaan dan antibodi yang dihasilkan saling menetralisir satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa toksin tersebut secara imunokimia serupa.

Bakteri dan toksin bakteri lainnya tidak hanyak beroperasi di usus, tetapi mencapai aliran darah dan mengganggu fungsi organ tubuh lainnya. Salmonella typhi , bakteri penyebab demam tifoid (tifus) misalnya, tidak hanya berdiam di dalam usus tetapi mampu menembus dinding usus dan dapat ikut di dalam aliran darah, bahkan “bersembunyi” dalam sel makrofag yang mestinya menelan dan membunuhnya.. Oleh karena sifatnya ini, kita ketahui bahwa gejala tifus dapat bersifat sistemik, menjalar di berbagai organ tubuh. Listeria monocytogenes adalah contoh lain bakteri yang dapat meninggalkan usus dan mengifeksi organ lain dalam tubuh. Bakteri L. monocytogenes yang suka suhu dingin ini bahkan dapat menembus plasenta dan jika menginfeksi ibu hamil dapat mencapai bayi dalam kandungan dan mengakibatkan keguguran maupun lahir mati. Kasus-kasus keracunan dengan tingkat fatalitas mencapai 33.3% banyak dilaporkan di negara Kanada, Amerika dan bahan pangan yang diduga seringkali menjadi penyebabnya adalah keju lunak (soft cheese) yang diolah dari susu tak dipasteurisasi. Kasus pertama yang dilaporkan banyak merenggut nyawa ibu dan bayi ini terjadi di California karerna konsumsi keju. Disamping itu kasus listeriosis yang memakan banyak korban juga pernah diakibatkan oleh coleslaw (salad kubis) yang bahan bakunya tercemar oleh bakteri ini.

Mekanisme lain dari bakteri adalah tidak meninggalkan usus, tetapi menghasilkan toksin yang dapat menembus usus dan mengganggu funsi organ lainnya. Contoh bakteri yang menempuh cara tersebut adalah Escherichia coli yang tergolong kelompok Escherichia coli Enterohemoragik (ECEH). Kelompok bakteri ini menghasilkan toksin yang dikenal sebagai toksin Shiga karena menyerupai toksin yang dihasilkan oleh Shigella dysenteriae atau toksin Vero karena melisis sel kultur jaringan ginjal kera Afrika (Vero). Keracunan bakteri ini akan menyebabkan gejala diare berdarah tanpa atau dengan demam ringan dan dapat diikuti dengan gagal ginjal karena toksin Shiga merusak organ tersebut. Pada awal tahun 80-an keracunan oleh kelompok bakteri ini banyak dihubungkan dengan konsumsi hamburger yang tidak diolah (dipanaskan) dengan cukup, namun beberapa tahun terakhir banyak dilaporkan keracunan ECEH melalui air, susu, bahkan cider apel. Beberapa korban keracunan, khususnya anak-anak, dilaporkan mengalami gagal ginjal dan seumur hidupnya harus menjalani cuci darah.

Infeksi oleh parasit seperti protozoa dan cacing umumnya disebabkan tertelannya cyst (bentuk dorman) patogen tersebut melalui makanan. Cyst yang tertelan dan masuk ke dalam usus yang relatif ideal kondisi nutrien, pH maupun suhunya tersebut kemudian merangsang cyst untuk membentuk sel utuhnya. Beberapa cacing diketahui dapat menginfeksi dan sekaligus hidup pada organ selain usus seperti hati. Cyst protozoa maupun cacing tidak nampak oleh mata dan dapat mencemari makanan asal tumbuhan maupun hewan.

Intoksikasi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya toksin melalui bahan pangan ke dalam tubuh. Toksin dalam bahan pangan dapat berupa toksin secara alami terdapat dalam bahan pangan tersebut, toksin yang dihasilkan bakteri atau kapang, toksin lingkungan, atau toksin dari penggunaan pestisida.

Peristiwa intoksikasi oleh produk bakteri berbeda dengan mekanisme terjadinya infeksi. Dalam hal intoksikasi pangan oleh toksin bakteri, maka bakterinya tidak harus terdapat dalam bahan pangan. Beberapa jenis bakteri yang tumbuh dan berkembang biak dalam makanan dapat membentuk toksin dan ketika makanan tersebut ditelan maka toksin tersebut dapat mengganggu kesehatan. Toksin yang dihasilkan bakteri dapat berupa toksin emetik (seperti yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus ), toksin penyebab diare ( B. cereus ), sampai kepada toksin yang menyerang sistem syaraf seperti botulin yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum .

Meskipun baik toksin emetik S. aureus maupun B. cereus sama-sama merupakan protein dan menyebabkan muntah pada orang yang mengkonsumsinya, tetapi kedua toksin ini berbeda ukurannya. Toksin emetik S. aureus terdiri dari berbagai jenis dan pada umumnya tahan pemanasan sehingga sekali terbentuk dalam makanan maka sukar dihilangkan. Kasus-kasus keracunan karena toksin ini banyak terjadi karena konsumsi sandwich isi daging olahan pada acara piknik, dimana daging olahan diiris-iris, ditangani dan dipersiapkan beberapa jam sebelum dikonsumsi. Sumber S. aureus terbesar adalah tangan, rongga hidung sehingga kebiasaan buruk orang yang menangani makanan, misalnya menyentuh hidung, batuk, menggaruk-garuk muka dan seterusnya harus dihindarkan.

Botulin adalah toksin bakteri yang paling mematikan yang dapat terbentuk pada makanan kalerng yang tidak diproses dengan benar atau dengan pemanasan yang cukup. Bakteri penghasil toksin ini banyak terdapat di tanah, dan mungkin mencemari hasil pertanian maupun peternakan. Sifat bakteri ini yang anaerob obligat mengakibatkannya dapat tumbuh dan berkembang biak dalam makanan kaleng. Oleh karenanya proses pengalengan panas yang benar umumnya dilaksanakan berdasarkan konsep 12 D artinya mampu membunuh 10 12 sel C. botulinum , jumlah yang terlalu tinggi untuk mungkin terdapat dalam bahan makanan.

Intoksikasi dapat pula disebabkan oleh berbagai toksin kapang (mikotoksin) yang terbentuk dalam bahan pangan yang dicemari oleh kapang yang sehari-hari sering disebut sebagai jamur. Biji-bijian yang tidak dipanen pada waktu yang tepat, dikeringkan secara asal-asalan atau disimpan dengan baik mungkin mengundang pertumbuhan kapang. Jika tersedia gizi, air dan suhu yang tepat maka kapang tersebut membentuk metabolit sekundernya berupa toksin. Toksin kapang, yang umumnya bukan merupakan protein ini, sangat tahan panas dan diperlukan suhu yang amat tinggi seperti 150-200 o C untuk memusnahkannya. Salah satu mikotoksin yang paling banyak diketahui karakeristiknya adalah aflatoksin yang dihasilkan oleh Aspergillus flavus.

Rabu, 01 April 2009

kosmetika bayi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit..Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.

Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh. Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.

Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembabkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.

Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.

Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.

Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.

Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.

Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.

Biang keringat merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.

Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.

Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.

Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sediaan Kosmetika Bayi

Sediaan kosmetika bayi adalah sediaan kosmetika yang dibuat dan digunakan khusus untuk bayi. Pada umumnya penggunaan sediaan kosmetika bayi bertujuan untuk membersihkan, melembutkan serta melindugi kulit bayi. Atau dengan kata lai perkataan sediaan kosmetika bayi adalah sediaan yang berguna untuk menyegarkan serta mencegah adanya kelainan pada kulit bayi.

2.2 Susunan Umum Sediaan Kosmetika Bayi

Dalam kosmetika perawatan bayi ada dua pertimbangan yang dipakai untuk keselamatan bayi yaitu untuk kebersihan dan untuk perlindungan. Bahan –bahan tambahan yang digunakan dalam kosmetika bayi untuk penyembuhan biasanya menghasilkan gangguan pada kulit, tapi orang yang membuat formula kosmetika bayi harus selalu sadar dengan masalah-masalah keselamatan atau kenyamanan untuk bayi dengan bahan-bahan tambahan yang digunakan, karena dapat merusak kulit bayi.

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetika bayi harus murni dan aman. Hal ini disebabkan karena kulit bayi sangat halus dan sangat peka terhadap iritasi, kuman/bakteri, sinar matahari, angina dan gesekan. Biasanya susunan umum dari sediaan kosmetika bayi terdiri dari zat pelapis, zat pelembut, zat pembawa dan zat pewangi ringan.

Zat pelembut (emolien) yang sering digunakan adalah :

1. Minyak hidrokarbon dan malam, misalnya paraffin, vaselin, ceresin, sera, dsb.

2. Minyak silicon, misalnya dimetil polisiloksan, dsb.

3. Asam-asam lemak dan alcohol lemak. Misalnya asam stearat, asam palmitat, dsb.

4. Minyak tumbuh-tumbuhan, ester trigliserida dari minyak tumbuh-tumbuhan, lemak dan lemak hewan.

5. Ester-ester alkyl, metal, isopropyl dan butyl dari asam lemak.

6. Ester-ester setogliserida.

7. hasil etoksilasi gliserida.

8. Lanolin, fosfolipida, sterol, ester poliol, dsb.

Oleh karena kulit bayi sangat halus dan sangat peka maka pembuatan sediaan kosmetika bayi hanya boleh digunakan zat pewangi yang bersifat ringan. Zat-zat pewangi yang tidak boleh digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetika bayi adalah zat-zat pewangi yang mengandung sinamaldehida, sitral, eugenol vanillin, amilasetat, benzilalkohol, kamfer, sitrnelal, kumarin, menthol, terpen, seskuiterpen, pereubalsem, tolubalsem dan minyak permen.

2.1 Maksud pembuatan kosmetika bayi

Kosmetika bayi mungkin digunakan untuk maksud yang spesifik atau untuk secara umum yang sering digunakan, untuk memenuhi fungsi secara keseluruhan. Menurut Alexander (3) kosmetika bayi dapat digunakan sebagai :

1. Emolin( zat pelembut) yang dapat memberi kelembutan untuk kulit yang kering dan mencegah luka.

2. Alat pembersih untuk melepaskan adherent soil atau bantuan dalam melonggarkan dan membersihkan dari scurf dalam kulit kepala.

3. Antiseptik untuk menekan pertumbuhan bakteri dan mengontrol infeksi.

4. Meringankan untuk menghilangkan iritasi

2.2 Penggolongan Sediaan Kosmetika Bayi

Kosmetika bayi banyak macamnya, ada baby bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya dibutuhkan oleh bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya, gunakan produk yang sudah teruji secara klinis atau Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi bereaksi negatif saat dipakaikan kosmetika tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di kulit, maka kemungkinan ia alergi pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan pemakaian.

Beralihlah pada kosmetika bayi yang bebas bahan kimia (green product). Masih berhubungan dengan meminimalkan persentuhan bayi dengan bahan kimia, hindari juga menggunakan produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya terlalu “kuat” dan bisa mengiritasi kulit bayi.

a. Bedak Bayi (Baby Powder)

Bedak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menyerap keringat dan mencegah adanya luka karena gesekan, juga karena mempunyai permukaan yang luas maka mungkin dapat mempunyai efek mendinginkan kulit.

Sebagai bahan dasar zat pembawa sering digunakan talk, karena talkselain sebagai polein dan penghalus kulit, juga dapat menempel lama pada kulit dan tida akan menghalangi keluar keringat. Oleh Karena talk mempunyai sifat kurang menyerap air., maka kedalam sediaan bedak bayi sering ditambahkan suatu zat penyerap (absorbent). Zat penyerap yang sering ditambahkan adalah kaolin, amilum, MgCO3, dsb. Al, Zn, Mg stearat sering digunakan untuk menambah daya lekat, tetapi harus diingat bahwa Al, Zn, Mg stearat ini mempunyai sifat yang mengiritasi kulit. Sebagai zat penambah daya lekat yang lain dapat digunakan setil alcohol, stearil alcohol 0,5-1,5 % atau ZnO 2-5%.

Karena talk mempunyai sifat mudah tercemar maka pada pembuatannya talk harus disterilkan terlebih dahulu. Kedalam sediaan bedak bayi sering juga ditambahkan suatu antiseptika yang berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit. Sebagai antiseptika sering digunakan asam salisilat, asam borat, asam undesilinat, fenol terhalogenasi, dsb.

Tipe formula bedak bayi yang selalu dipakai adalah :

1. Sterilized talc ……………………………………………………….80%

Magnesium stearat ……………………………………………….....10%

Precipitated chalk ………………......................................................10%

Perfume …………………………......................................................q.s

2. Sterilized talc ………………………………………………………..74%

Kaolin ………………………………………………………….........20%

Magnesium srearat …………………………………………………..4%

Glyceryl monostearat ………………………………………………..1%

Cetyl alcohol …………………………………………………..…….1%

Perfume ……………………………………………..……………….q.s

3. Sterilized talc ……………………………………………………...79,5%

Benzalkonium klorida …………………………………………….0,5%

Kaolin ……………………………………………………………..20%

Perfume …………………………………………………………….q.s

4. Sterilized talc ……………………………………………………….94%

Undecylenic asam monoethanolamide ……………………………..1%

Starch ……………………………………………………………….5%

Perfume …………………………………………………………….q.s

b. Sabun Bayi ( Baby Soup)

Sabun bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan kelembutan serta kesegaran kulit bayi. Pada umumnya memepunyai pH sekitar 10, berwarna putih dan keras, dibuat dengan cara cetak. Sabun bayi mengandung banyak lemak. Merupakan sabun lunak hingga tidak akan mengiritasi kulit bayi , tapi mungkin dapat menyebabkan dermatitis pada kulit.

Sabun bayi biasanya dibuat dan reaksi antara asam lemak tinggi yang terdapat dalam minyak-minyak lemak seperti oleum olivarum cocos, dengan sutau alkali seperti NaOH, KOH, dsb. Kedalam sabun bayi dapat juga ditambahkan suatu antiseptika sperti heksaklorofen, triklorokarborbanilid, dsb.

c. Minyak Bayi ( Babi Oil )

Minyak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menghilangkan kotoran dan sisa bedak bayi atau krim bayi dari permukaan kulit.

Cara penggunaan minyak bayi adalah dengan mengoleskannya dengan kapas pada tempat-tempat yang kotor dan tersembunyi. Lapisan minyak yang tertinggal pada kulit akan memberikan efek perlindungan ada kulit yaitu dapat sebagai pelindung terhadap air kencing dan keringat serta gesekan tanpa menghilangkan keluarnya keringat.

Sebagai bahan pembawa dapat digunakan minyak mineral yang murni dengan viskositas 5-15 cps atau minyak tumbuh – tumbuhan seperti minyak zaitun, minyak biji kapas, minyak wijen, dsb. Oleh karena minyak tumbuh-tumbuhan cepat tengik, maka kedalamnya ditambahkan suatu antioksidan misalnya butyl hidroksi arasol ( BHA), butyl hidroksi toleun ( BHT), tokoferol, dsb. Selain minyak mineral dan minyak tumbuh-tumbuhan sebagai zat pembawa dapat juga digunakan isopropal miristat, trigliserida cair, alcohol lemak atau minyak silicon.

Kedalam sediaan minyak bayi sering juga ditambahkan suatu antiseptika misalnya heksakloroten. Zat pengawet dan parfum ( zat pewangi ). Zat pengawi yangboleh digunakan tidak boleh lebih dari 0,2 %, kalau lebih akan menyebabkan kulit teriritasi.

Tipe formula minyak bayi yang selalu dipakai adalah :

1. Light mineral oil ……………………………………………90%

Liguid lanolin ………………………………………………..3%

Ethyl stearat ………………………………………………….4%

Isopropyl myristate …………………………………………..3%

2. Light mineral oil ……………………………………………..64,95%

Isopropyl myristate ……………………………………………5%

Olive oil ……………………………………………………….25%

Silicone oil …………………………………………………….5%

Propyl gallate ………………………………………………….0.05%

Perfume ………………………………………………………..q.s

d. Krim Bayi ( Baby Cream )

Krim bayi adalah suatu kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan kelembutan kulit bayi, mencegah lecet terutama pada lipatan kult. Pada umunya krim bayi terbentuk emulsi air dalam minyak ( A/M ), jadi kadar lemaknya tinggi.

Sebagai dasar dari krim sering dibuat sera, lanolin, oleum ricini, sabun sebagai emulgator. Untuk menstabilkan emulsi dapat digunakan Al, Zn, Mg, Ca stearat atau oleat. Kedalam krim bayi sering ditambahkan suatu antiseptika ZnO sebanyak 2-10 %, antifungisida, vitamin, antipruritik, anestetik, “sunscreen agent”, dsb.

f. Shampoo Bayi ( Baby Shampoo)

Sampo bayi adalah sutu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk membersihkan rambut dan kulit kepala bayi. Sebagai komponen aktif dalam sampo bayi biasanya adalah detergen yang mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan, sehingga dapat menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala. Perbedaan antara sampo untuk orang dewasa dan bayi adalah pada sifat de tergen yang digunakan dalam sampo bayi adalah surfaktan yang mempunyai daya anestesi terhadap selaput lendir mata.

Pada penggunaan surfaktan jenis ini yang harusdiperhatikan adalah konsentrasinya, apabila terlalu banyak menyebabkan mata menjadi sukar untuk berkedip, contohnya detergen yang mempunyai ya anestesi terhadap selaput lendir mata adalah senyawa alkyl atau aril dari polietilen oksida.

Kedalam sediaan sampo bayi kadang suatu detergen sekunder yang berfungsi agar sampo yang terbentuk tidak mengiritasi mata dan berbusa banyak . factor lain yang harus diperhatikan dalam pembuatan sampo bayi adalah factor pH, pH dari sediaan harus sesuai dengan pH cairan mata. Untuk mengatur pH sering digunakan buffer yang terdiri dari asam-asam misalnya asam laktat, hingga didapat pH netral yang mendekati pH cairan mata yaitu sekitar 7,4.

Detergen yang sering digunakan dalam pembutaan sampo bayi adalah senyawa-senyawa surfaktan nonionic hasil kondensasi asam lemak dengan amino-amino, lanolin teretoksilasi, dsb.

Tipe formula sampo bayi yang selalu dipakai adalah :

Miranol 2 M. C. A ( modifikasi ) ………………………………20%

Hexylene glycol ………………………………………………...0,5%

Perfume ………………………………………………………..0,1%

Air ……………………………………………………………..79,4%

g. Salep Bayi ( Baby Ointment )

Salep bayi adalah sutu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk perawa tan dan pengobatan pada kulit bayi, misalnya kalau sampai terjadi luka-luka karena adanya gesekan-gesekan. Pada umumnya salep mata terdiri dari satu atau lebih zat berkhasiat dalam suatu zat pembawa sebagai zat berkhasiat dapat digunakan ichtyol, adeps lanae, sulfur, antibiotika, antiseptika, ZnO, dsb. Sebgai zat pembawa dapat digunkan dasr-dasr salep atau dasr-dasr krim.

BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kosmetika bayi itu adalah sediaan kosmetika yang dibuat dan digunakan khusus untuk bayi yang bertujuan untuk membersihkan, melembutkan serta melinungi kulit bayi. Atau sediaan kosmetika bayi adalah sediaan yang berguna untuk menyegarkan serta mencegah adanya kelainan pada kulit bayi.

Kosmetika bayi banyak macamnya, diantaranya adalah : baby bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Yang mana kosmetika bayi itu harus dibuat sebaik mungkin, karena bayi sangat sensitive makanya untuk pemakaian bahan-bahan tambahan untuk sediaan kosmetika bayi harus murni dan aman.

DAFTAR PUSTAKA

Harry, R.G., Modern cosmeticology, 3rd edition, Chemical Publishing Company, New York, 1974

Harry, R.G., Modern cosmeticology, 6rd edition, Chemical Publishing Company, New York, 1973

Keithler, W.M.R., The formulation of Cosmetics Spacialties, Drug and Cosmetic Industry, New York, 1956

Soeryati, Sri, Sediaan kosmetika, departemen pendidikan nasional Unpad, bandung, 2002

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Psikologi/10.perawatan.yang.benar.untuk.bayi.baru.lahir/001/007/172/58/-/4

http://khalisaaa.blogspot.com/2008/06/kosmetika-bayi.html

Senin, 23 Maret 2009

materi kimia klinik

KIMIA KLINIK

Kimia klinik adalah ilmu yang mempelajari teknik terhadap darah, urin, sputum (ludah, dahak), cairan otak, ginjal, sekret2 yang dikeluarkan.

URINALISIS(pengujian terhadap urin)

Fungsi : memberi fakta terhadap ginjal & saluran urin.

SAMPEL URIN DIBAGI MENJADI 5 ;

  1. urin sewaktu : dikeluarkan pada waktu pemeriksaan, digunakan untuk pemeriksaan rutin.
  2. urin pagi : dikeluarkan pada waktu bangun tidur (pagi), digunakan untuk pemeriksaan tes kehamilan (HCG) & untuk bj protein & untuk pemeriksaan sediment.
  3. urin postrandial : digunakan ntuk pemeriksaan glukosuria (untuk mengetahui glukosa dalam urin). Diambil 1,5-3jam setelah makan.
  4. urin 24jam : digunakan untuk pemeriksaan metabolit dalam tubuh.
  5. urin 3 gelas & 2gelas pada laki2 : digunakan untuk tes urologi (untuk mengetahui ada radang / tidak & letaknya dimana).

Cara pengambilan urinnya adalah :

    1. siapkan 3gelas (meruncing kebawah)

a. gelas 1 : 20-30 ml ditampung

b. gelas 2 : sisanya mpe beberapa tetes terakhir

c. gelas 3 : beberapa ml terakhir.

    1. siapkan 2 gelas

a. gelas 1 : 50-70ml

b. gelas 2 : sisanya

catatan :

  1. untuk urin yang pertyama keluar adalah sel2 dari parsanterior, prostatika uretrae.
  2. Untuk gelas ke2 adalah unsur2 kantung kemih.
  3. Untuk gelas ke3 adalah dari getah prostrate.

Beberapa pengawer yang biasa digunakan adalah :

  1. towen 2-5ml.
  2. timol 1butir.
  3. formaldehid 1-2ml (40 %).
  4. H2SO4 pekat secukupnya.
  5. Na2Co3 secukupnya.

Jumlah urin normal untuk dewasa 800-1300 ml (untuk 24 jam).

WARNA URIN

Normal : kuning, hijau, merah, coklat tua, hitam dan serupa susu.

  1. kuning
    • normal : disebabkan urobilin & urokrom.
    • Abnormal : disebabkan bilirubin (liver) atau obat2an spt : efedrin, vit B2 atau makanan.
  2. hijau
    • normal : disebabkan oleh indikan
    • Abnormal : disebabkan oleh obat2an : metilen blue, evansblue. Dan kuman / bakteri : pseudomon.
  3. merah
    • normal : disebabkan oleh uroeritrin (hasil akhir ginjal).
    • Abnormal : disebabkan oleh Hb, forfirin, forfobilin, obat2an : santonin, amidofirin & zat2 warna. Dan kuman : bacillus prodigiosus.
  4. coklat
    • normal : disebabkan oleh urobilin
    • abnormal : disebabkan oleh bilirubin, hematin.
  5. coklat tua / hitam
    • normal : disebabkan oleh indikan
    • abnormal : disebabkan oleh darah tua dan obat2an : der. fenol
  6. serupa susu
    • normal : disebabkan oleh fosfat
    • abnormal : disebabkan lemak, getah posfat, protyein yang membeku, dan bakteri.

BEBERAPA PENYEBAB BAU PADA URIN

    1. minyak atsiri pada makanan. Contohnya : durian, jengkol, dan pete.
    2. amoniak disebabkan oleh bakteri.
    3. obat2an . contohnya : menthol pada sirup, antibiotic.
    4. adanya perombakan protein, misalnya karsinoma (peradangan pada sal kencing).
    5. ketonuria (adanya keton dalam urin) baunya seperti buah2an / bunga yang layu.

KEJERNIHAN DIBAGI MENJADI EMPAT

  1. jernih (+)
  2. agak jernih (++)
  3. keruh (+++)
  4. sangat keruh (++++)

PENYEBAB KEKERUHAN PADA URIN

  1. fosfat & karbonat dalam jumlah besar. Cara testnya : urin + asam asetat encer ―›keruh hilang.
  2. bakteri ―› sel2 yang rusak seperti sel efitel, & produksi leukosit akan meninglat.
  3. sediment dari eritrosit, leukosit & sel efitel.
  4. lemak & siklus (butir2 kecil dari lemak).
  5. benda2 koloidal.

blog baru gue


bewara...... temen2 ne blog fa yang baru, disini kalian semua bisa dapetin info2 dibidang kesehatan so... come to here ok?????